Monday, October 1, 2012

Menulis Daftar Pustaka


Menulis itu berbeda dengan mengarang. Menulis adalah kegiatan kebahasaan produktif yang merangkaikan beragam tulisan, baik bersumber dari tulisan orang lain maupun pemikiran penulis. Mengarang dapat didefinisikan sebagai kegiatan mengeluarkan pikiran imajinatif menjadi bentuk karangan. Berdasarkan definisi itu, tentu akan ditemukan perbedaan yang mencolok, bahwa menulis sering terinspirasi oleh tulisan sebelumnya. Jadi, penulis menjadikan tulisan orang lain sebagai sumber pengetahuan dasar untuk menulis bukunya. Buku baru yang ditulisnya dapat memperkuat buku sebelumnya, melengkapi, dan atau menolak. Maka dari itu, pada bagian akhir sebuah buku, penulis wajib mencantumkan daftar pustaka. Ini tidak dilakukan oleh pengarang.
Berkenaan dengan itu, penulis yang jujur harus menuliskan sumber bacaan yang pernah digunakan untuk penulisan bukunya. Penulis yang jujur harus mengakui bahwa tulisannya merupakan kompilasi beragam informasi dan pengetahuan yang diperoleh dari membaca buku karya orang lain. Jadi, penulis yang jujur selalu berpedoman kepada kejujuran bersikap: setiap buku selalu saling menginspirasi. Oleh karena itu, penulis yang jujur perlu berterima kasih kepada penulis pandahulunya dengan menuliskan bukunya dalam daftar pustaka.
Penulisan buku dapat bersumberkan dari beragam jenis tulisan. Oleh karena itu, teknik penulisan pun berbeda-beda. Inspirasi penulisan buku dapat bersumber dari tulisan buku milik orang lain, penelitian, artikel (baik media cetak maupun elektronik/ internet). Karena sumbernya berbeda-beda, teknik penulisannya pun berbeda-beda.
Berikut ini merupakan contoh dari bagaimana penulisan daftar pustaka pada penulisan makalah, skripsi atau penelitian dan lain sebagainya.

1. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari internet.
Pertama; tulis nama, kedua; tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung) setelah itu beri (tanda titik), ketiga; tulis judul buku/tulisannya lalu beri (tanda titik) lagi, keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata (from) untuk awal judul web dll setelah itu beri tanda koma, kelima; tulis tanggal pengambilan data tersebut ok. Seperti contoh dibawah ini:
2. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku.
Pertama; penulisan nama untuk awal menggunakan huruf besar terlebih dahulu setelah nama belakang ditulis beri (tanda koma), dimulai dari nama belakang lalu beri (tanda koma) dan dilanjutkan dengan nama depan, kedua; tahun pembuatan atau penerbitan buku, ketiga; judul bukunya ingat ditulis dengan mengunakan huruf miring setelah judul gunakan (tanda titik), keempat; tempat diterbitkannya setelah tempat penerbitan gunakan (tanda titik dua), dan kelima; penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda titik). Seperti contoh dibawah ini:
  • Peranginangin, Kasiman (2006). Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
  • Soekirno, Harimurti ( 2005). Cara Mudah Menginstall Web Server Berbasis Windows Server 2003. Jakarta: Elex Media Komputindo.
3. Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam buku yang sama.
Pertama  tulis nama belakang dari penulis yang pertama setelah nama belakang beri (tanda koma) lalu tulis nama depan jika nama depan berupa singkatan tulis saja singkatan itu setelah nama pertama selesai beri (tanda titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua / ketiga ditulis sama seperti nama sali alis tidak ada perubahan, yang berubah penulisannya hanya orang pertama sedangkan orang kedua dan ketiga tetap. Setelah penulisan nama kedua selesai, nah jika tiga penulis gunakan tanda dan (&) pada nama terakhir begitupula jika penulisnya hanya dua orang saja, setelah penulisan nama selesai, Kedua; tahun pembuatan atau cetakan buku tersebut dengan diawali [tanda kurung buka dan kurung tutup/ (  )] setelah itu beri (tanda titik). Ketiga; judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda koma) dan ditulis dengan huruf miring ok. keempat; yaitu penulisan tempat penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda titik dua : ) dan terakhir kelima; nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut dan diakhiri (tanda titik) ok.  Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar pustaka. Nah ini contohnya Seperti dibawah ini:
  • Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-Learning, Bandung: Penerbit Informatika.
  • Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design Methods. Indianapolis: McGraw-Hill Education.
Perlu diingat juga untuk penulisan daftar pustaka yang banyak harus berurutan penulisannya. Nama dari sumber yang diambil sebagai daftar putaka ditulis berdasarkan urutan Abjad dari nama masing-masing tersebut, dimulai dengan Abjad A-Z itulah urutan penulisan daftar pustaka yang baik yaitu sesuai dengan urutan nama-namanya.

4. Penulisan Daftar Pustaka dari Penelitian
Penulisan daftar pustaka yang bersumberkan hasil penelitian atau jurnal tidak mempunyai banyak perbedaan dengan penulisan daftar pustaka yang bersumber dari buku. Perbedaannya hanya meletakkan jenis penelitian dengan diapit tanda kurung.
Contoh:
Johan Wahyudi. 2009. Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyunting Karangan dengan Penerapan Metode Inkuiri (Tesis). Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Jika bersumber dari jurnal penelitian, daftar pustaka ditulis sebagai berikut.
Johan Wahyudi. 2009. Meningkatkan Kemampuan Menulis Petunjuk dengan Pemanfaatan Lingkungan Sekolah. (Jurnal Bahasa dan Sastra Nomor 05 Volume 1 Tahun III). Samarinda: Balai Bahasa Kalimantan Timur.

5. Penulisan Daftar Pustaka dari Artikel
Kita sering membaca banyak artikel, baik di media cetak maupun internet. Dari artikel tersebut, kita sering terinspirasi untuk menjadikannya sebagai sumber penulisan buku. Seorang penulis buku harus bersikap jujur. Artinya, penulis buku harus menuliskan sumber tersebut ke dalam daftar pustakanya. Penulisan artikel ke dalam daftar pustaka menggunakan urutan sebagai berikut.
Nama penulis[tanpa dibalik-titik] spasi tahun terbit[titik] spasi judul artikel [cetak miring-titik] spasi dalam [nama media cetak lengkap dengan tanggal, bulan dan tahunnya-titik].
Contoh:
Johan Wahyudi. 2010. Ayo Menulis Buku dalam Majalah Guruku Edisi Juni 2010.
Jika bersumber dari internet, daftar pustaka ditulis dengan urutan sebagai berikut.
Nama penulis[tanpa dibalik-titik] spasi tahun terbit[titik] spasi judul artikel [cetak miring-titik] spasi dalam [nama media cetak lengkap dengan tanggal, bulan, tahun, dan waktu mengunduhnya-titik].
Contoh:
Johan Wahyudi. 2010. Jika Naskah Buku Ditolak Penerbit dalamhttp://media.kompasiana.com/buku/2011/01/20/jika-naskah-buku-ditolak-penerbit/ diunduh pada Sabtu, 22 Januari 2011 jam 08.12.

Begitulah pedoman penulisan daftar pustaka yang digunakan penerbit dan kampusku. Mungkin saja ditemukan perbedaan dalam pengurutan daftar pustaka. Ada juga penerbit atau lembaga yang membalik nama penulis. Menurutku, orang Indonesia meletakkan nama diri pada namanya. Itu teramat berbeda dengan orang asing yang meletakkan nama diri di belakang nama keluarga. Memang ada beberapa daerah yang mempunyai hokum kekerabatan dengan menuliskan marganya. Namun, nama marga ternyata ditulis di belakang nama diri. Jadi, itu tidak berpengaruh dalam penulisan daftar pustaka. Kita perlu menyepakati satu hal: menghormati dan menghargai penulis yang tulisannya digunakan orang lain. Penulis harus menghormati jika ingin dihormati. Dan itu harus dimiliki penulis buku sejati.


Sumber:
http://faisal14.wordpress.com/2009/03/02/cara-menulis-daftar-pustaka/
http://media.kompasiana.com/buku/2011/01/22/bagaimanakah-menulis-daftar-pustaka-yang-benar/

No comments: