Friday, January 17, 2014

Perubahan Konsep "Ketersediaan Pengendalian" ke Konsep "Proses Pencapaian Tujuan" dalam TI


Proses Pencapaian Tujuan

Pengendalian internal telah mengalami perubahan dari konsep “ketersediaan pengendalian” ke konsep “proses pencapaian tujuan”. Berikut ini penjelasannya.
Pada pokok permasalahannya, proses pencapaian tujuan ini melibatkan pengendalian TI khusus. Pengendalian TI ini bisa didefinisikan sebagai pernyataan hasil yang diinginkan atau maksud yang ingin dicapai sesuai dengan prosedur pengendalian TI khusus.
Adapun tujuan pengendalian internal adalah:
1.      Memeriksa ketelitian dan kebenaran data yang menghasilkan laporan-laporan yang dapat diandalkan.
2.      Efektivitas dan efesiensi dalam operasi, yaitu efektif dalam mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan dan efisien dalam pemakaian sumber daya yang tersedia.
3.      Membantu agar tidak terjadi penyimpangan terhadap hokum dan peraturan yang berlaku.
4.      Mengamankan harta milik organisasi atau perusahaan termasuk data yang tersedia.
      Pengendalian internal memiliki dua macam pendekatan;
 
      A.    Pendekatan Statis
1.      Berdasarkan pertimbangan pada pembagian wewenang didalam pengelolaan perusahaan atau entitas pada masa lalu yang bersifat sentralisasi.
2.      Metoda sentralisasi artinya bahwa intelektualitas berada pada pucuk pimpinan perusahaan. Semakin rendah posisi seseorang, maka semakin sedikit pengetahuannya tentang pencapaian tujuan perusahaan atau hanya sekedar menjalankan perintahnya saja.
3.      Pendekatan statis ini akan berorientasi pada sistem yang dapat dengan mudah ditelusuri keberadaannya.

       B.     Pendekatan Dinamis
1.      Pengendalian internal sebagai sebuah proses.
2.      Konsep ini terkait dengan perubahan metoda pengelolaan sumber daya pada organisasi yang bersangkutan.
3.      Perubahan metoda pengelolaan tersebut adalah metoda pengelolaan manajemen melalui kekuasaan ke metoda pengelolaan manajemen melalui tujuan.
4.      Hal tersebut didorong oleh:
-          Peningkatan kualitas SDM, sehingga intensitas (penggunaan berlebihan) pengendalian intern dapat dikurangi.
-          Spesialisasi, dapat meningkatkan kinerja seseorang.
-          Kepuasan kerja dapat meningkatkan produktivitas.
-          Persaingan yang ketat membutuhkan pengembilan keputusan yang cepat.

Berdasarkan perkembangan di bidang SDM tersebut, konsep pengendalian intern mengalami perubahan dari konsep ketersediaan pengendalian intern beralih ke konsep proses pencapaian tujuan.
Dari konsep baru tersebut, intelektualitas tidak lagi terletak pada pucuk pimpinan, melainkan terletak di lapisan bawah. Mereka yang dekat dengan konsumenlah yang paling mengerti kebutuhan pasar. Peran manager diperlukan sebagai konduktor untuk menjaga keseimbangan permintaan dari konsumen dan juga kegiatan yang dilakukan oleh bagian operasional. Manager tersebut harus memiliki pengetahuan teknis seperti pegawai biasanya, untuk mengatur aktivitas operasional agar berjalan dengan seharusnya.

Sumber :  farida.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16724/Bab-7-Kendali-dan-Audit-SI-_KASI_.pdf  

No comments: